Cara Hidup Gereja Modern Dalam Kehidupan Masa Kini dan Masa Depan. Bila dibandingkan dengan sejarah gereja mula-mula seperti cara hidup mereka diceritakan dalam Kisah Para Rasul 432-35; Cara hidup gereja di zaman modern cukup jauh berbeda saat ini. Terutama dalam hal cinta, di mana Gereja awal adalah satu-of-a-kind, semua waktu percaya, yang semuanya milik bersama-sama, sehingga mereka hidup dalam rahmat berlimpah dan tidak ada yang kekurangan mereka. Cara di mana kehidupan gereja hari ini tak terbantahkan, itu juga penuh dengan kasih, tetapi ada beberapa perubahan yang membedakan kasih Jemaat Gereja awal dengan Jemaat Gereja hari ini. Sebagai contoh, perbedaan dalam masalah yang dihadapi oleh Gereja awal dengan gereja postmodern, perbedaan dalam kehidupan sehari-hari anggota gereja, waktu dan perbedaan demografis, dan perbedaan lainnya. Cara hidup pertama dari jemaat yang digambarkan dalam Alkitab adalah suatu cara hidup yang harus dibayangkan oleh jemaat hari ini. Tetapi pada Apakah cara hidup gereja saat ini lebih baik, atau lebih buruk, atau sebanyak cara kehidupan Gereja awal perlu dilihat dari berbagai sudut pandang. Namun, setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pada artikel ini kita akan berbicara tentang bagaimana untuk hidup sebuah gereja modern. 1. Masalah yang dihadapi oleh gereja gereja modern Tantangan dari Gereja sekarang berbeda dari tantangan Jemaat Gereja awal. Ini menuntun pada beberapa hal dari jalan kehidupan dari Jemaat Gereja awal, tidak cukup relefan, atau sulit dilakukan oleh gereja gereja hari ini. Berikut adalah beberapa masalah yang muncul dalam kehidupan Jemaat Gereja modern Sikap individualis yang muncul di beberapa anggota Jemaat. Tidak seperti Gereja awal, yang merupakan salah satu yang pertama dan sama, dan membuatnya menjadi milik bersama, di gereja modern ada sikap individualis yang mengurangi hubungan simpati empati antara Jemaat. Tidak jarang mengakibatkan satu gereja dengan yang lain tidak bersatu, berjalan sesuai dengan pengertiannya sendiri. Jadi tidak ada kesatuan dimana antarjemaat membangun satu sama lain, untuk tetap bersandar pada Kristus. Teknologi modern yang terus berkembang dikatakan lebih dekat ke kejauhan, tetapi untuk tetap dekat. Hal ini juga sangat berpengaruh dalam kehidupan Jemaat Gereja baca kebaktian singkat Kekristenan. Buatlah Jemaat sibuk dengan dunia maya, jadi malah membuatnya menjauh dari Jemaat dekat. Untuk mengurangi waktu bersekutu antar-jemaat, sehingga kurangnya persatuan dan penguatan Jemaat modern. Tuntutan hari ini untuk pekerjaan meningkat, membuat gereja modern waktu banyak disita oleh masing-masing karya. Jadi adalah mungkin untuk bersekutu dengan para saudara, bahkan mereka mengalami kesulitan untuk menyisihkan waktu bagi keluarga atau untuk pribadinya sendiri. Dengan demikian keabsahan Jemaat tidak dibangunkan, karena hubungan antara Jemaat tidak cukup dekat. Seringkali Jemaat datang ke tempat beribadah hanya sebagai rutinitas, untuk memenuhi kewajiban keagamaan. Tidak menyadari perlunya saling menguatkan satu sama lain, dan saling membantu di antara Jemaat Gereja. Perbedaan dalam tingkat kekayaan antara jemaat dan lain-lain juga merupakan masalah. Sering kali ketika gereja yang lebih kaya ingin memperkuat persatuan dengan gereja yang kurang mampu, gereja yang kurang mampu merasa lebih berani dan bukannya menjauhkan diri. Demikian pula, sebaliknya, terkadang ada Jemaat yang kurang mampu memperkuat kesatuan dengan jemaat yang kaya, jemaat yang kaya takut bahwa gereja yang kurang mampu ingin mengambil MANFA dari kekayaannya, ketika tidak demikian. 2. Relevansi jalan gereja mula-mula dengan cara hidup gereja modern Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masalah yang dihadapi oleh Gereja Gereja awal berbeda dengan masalah yang dihadapi Jemaat Gereja modern. Waktu dan demografi kehidupan Gereja awal juga berbeda, sehingga hidup kembali dari Gereja Gereja awal dalam kehidupan gereja gereja yang modern perlu dipertimbangkan, dilihat dari berbagai sudut. Dari konteks demografi, jemaat pertama datang dari bangsa yang sama, yakni Yahudi dan agama yang sama yang merupakan Judaisme baca Bagaimana memasukkan Kisten. Selain itu, sebagian besar jemaat berada di satu tempat yang tidak terlalu jauh, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk berkumpul. Dari konteks penderitaan yang dihadapi, Gereja awal sama-sama mengalami penganiayaan yang luar biasa. Mereka dikucilkan oleh orang Yahudi lain yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus, juga oleh orang Roma yang menjajah mereka. Diskriminasi yang diterima oleh Gereja awal terjadi di berbagai bidang, termasuk dalam hukum dan ekonomi, dipecat dari pekerjaan atau rumit dalam perdagangan misalnya. Justru itu, Jemaat awal mempunyai paksaan kepada Bersat, yang dimanifestasikan dalam membagi kekayaan satu bahan. Dalam konteks pemimpin gereja Authority, Gereja awal dipimpin langsung oleh para rasul. Keunikan yang tidak akan diulang di era modern seperti sekarang ini. 3. bagaimana menjalankan Gereja Gereja yang gereja modern dapat diterapkan Beberapa hal dalam kehidupan Gereja awal mungkin tidak relevan untuk dilakukan saat ini, seperti berkumpul bersama setiap hari dan saling berbagi harta milik orang lain sebagai milik bersama dibaca Bertobatlah umat Kristen. Tetapi beberapa hal keagamaan di bawah ini adalah contoh dari Jemaat awal yang sekarang diterapkan dalam cara hidup gereja modern Rasa kerinduan dan kehausan bagi Allah, firman-Nya akan. Agar para anggota Jemaat Gereja diimbau untuk melakukan pelayanan yang tulus dan sukarela dari gereja. Berdoa, sementara teduh, membaca firman Allah dengan tekun didorong oleh rasa rindu untuk lebih dekat, lebih untuk mengenal Allah. Semangat untuk berkumpul dan bersekutu dengan sesama anggota gereja. Mempertahankan satu sama lain dalam iman, memperkuat yang lemah, menghibur yang sedih, membantu kekurangan, dll. Melakukan Perjamuan Suci supaya Jemaat jemaat selalu diingatkan akan penderitaan dan penebusan Yesus Kristus, dan janji Tuhan Yesus kepada orang percaya. Persekutuan dalam doa. Jadi beberapa kehidupan dalam bentuk gereja modern yang dapat Anda ketahui, sehingga dapat menjadi contoh dalam peribadatan Anda.
Teknologidalam Perkembangan Gereja pada Masa Kini di Era Revolusi Industri 4.0 Itu sebabnya di dalam Perjanjian Baru rasul Yohanes mengajarkan bahwa 'Allah itu kasih'. Allah tidak 'memiliki' kasih, Allah itulah kasih adanya (God does not have love, God is love). Messi, Salah, dan Mane Raih Gelar Perdana di Musim 2022/2023 Info dari
Apa Kamu Masih Beribadah Seperti Cara Gereja Mula-mula? seven Fakta Ini Perlu Kamu Tahu… Lori Official Writer Di masa Yesus, Dia dan murid-murid-Nya selalu berkumpul di hari pertama setiap minggunya. Mereka juga suka datang ke ibadah-ibadah di sinagoge dengan teratur. Tapi setelah kebangkitan Yesus, murid-murid-Nya tak lagi diterima di sinagoge. Hal ini mendorong murid-murid untuk mengadakan pertemuan mingguan mereka dengan berkumpul bersama. Tujuannya pun sangat sederhana yaitu untuk mengingat segala perbuatan Yesus. Itulah yang kemudian dikenal dengan kebiasaan gereja mula-mula. Tapi sekarang, tradisi berkumpul itu mulai berubah menjadi perkumpulan dengan tujuan yang berbeda-beda dari satu gereja dengan gereja yang lain. Gereja saat ini mulai kehilangan fokusnya kepada Tuhan sendiri. Ada beberapa gereja yang hanya berkumpul untuk tujuan belajar tentang bisnis, membangun diri sendiri, belajar soal moralitas dan belajar kunci menjadi kaya. Beberapa gereja lain berkumpul untuk mendengar khotbah atau guru terkenal. Alasannya bisa bermacam-macam. Padahal, orang-orang Kristen seharusnya menyadari kalau ada tujuan yang paling mendasar dari sekadar alasan seperti di atas. Berikut terdapat 7 perbedaan ibadah atau perkumpulan gereja mula-mula dengan gereja saat ini. Mereka biasanya berkumpul bersama untuk tujuan-tujuan ini. 1. Merayakan Hari Tuhan Jemaat gereja mula-mula berkumpul bukan untuk sekadar mencari pemuasan diri atau mencari pengetahuan rohani dari pendeta kenamaan. Tapi mereka berkumpul secara khusus untuk merayakan hari Tuhan. Mereka memfokuskan diri untuk mengingat soal kematian dan kebangkitan-Nya. Mungkin kita perlu memperbaiki bagaimana kita menyebutkan Hari Minggu’ dengan Hari Tuhan’. Salah satu referensi Alkitab yang mengingatkan kita soal hal ini adalah dari ucapan Yohanes di Wahyu 1 10, “Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala…” 2. Bersekutu dalam kesatuan Jemaat gereja mula-mula bersekutu dalam kesatuan. Mereka melakukan hal itu sebagai deklarasi bersama bahwa gereja Tuhan itu satu baca Roma 10 9, one Korintus 12 3, Filipi ii 6-eleven, one Timotius 2 5, three 16. Dari sinilah pengakuan Iman Rasuli ada sebagai janji iman orang percaya kepada tritunggal, Bapa, Putra dan Roh Kudus. 3. Mendengar firman Tuhan Sepanjang ibadah atau perkumpulan orang-orang percaya di jaman gereja mula-mula akan dipenuhi dengan pembacaan firman Tuhan. Mereka menjalankan ibadah pembacaan Alkitab bersama atau yang disebut dengan liturgi. Sebagian besar isi kitab suci akan dibacakan sembari mengajak semua umat berdiri, setelah itu duduk kembali. Kebiasaan ini persis seperti ibadah di sinagoge dan menjadi simbol dari penghormatan kepada firman Tuhan baca 1 Tesalonika 5 27 dan Kolose 4 16. iv. Berdoa bersama Sebagai jemaat yang menjunjung kesatuan, jemaat gereja mula-mula selalu ibadah dan berdoa bersama. Kita melihat contoh ini dalam Kisah Para Rasul four. “Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah..” Kisah 4 23-24a Para rasul juga selalu punya jam doa sebanyak tiga kali sehari. Doa-doa ini meliputi doa umum bagi semua orang. Baca Juga 12 Tingkah Nyeleneh yang Banyak Dilakuin Jemaat Gereja Saat Ibadah, Kamu Salah Satunya Gak five. Menghormati bait Allah Jemaat gereja mula-mula punya pemikiran yang sangat berbeda dengan gereja saat ini. Mereka percaya kalau saat beribadah, Tuhan dan juga malaikat-malaikat-Nya hadir di tengah-tengah mereka. Karena itulah mereka akan memasuki ruang maha kudus dengan penuh penghormatan, baik dari penampilan, sikap dan penyembahan. Mereka percaya bahwa menyembah Tuhan harus seperti yang dilakukan di surga. half-dozen. Kerap menggelar perjamuan kudus Gereja mula-mula kerap menggelar perjamuan kudus setiap minggunya. Mereka menyebutnya Ekaristi yang artinya perjamuan ucapan syukur. Perjamuan ini menjadi bentuk pernghormatan dan ucapan terima kasih kepada Yesus atas kematian-nya. Selain itu, mereka juga percaya bahwa dengan tubuh dan darah Yesus, mereka telah ditebus sepenuhnya dari dosa. Hal ini persis seperti yang dilakukan Yesus dalam peristiwa pelipatgandaan roti dan ikan. 7. Tetap menghormati Maria Orang Kristen mula-mula sangat menghormati peran Maria dalam keselamatan umat manusia melalui Yesus. Karena itulah mereka menyebutnya sebagai Pembawa Tuhan’ dalam artian wanita yang telah mengandung Tuhan. Karena itulah dia patut disebut dengan Bunda Allah’. Penghormatan ini masih sangat kental di Katolik. Sebaliknya, gereja karismatik maupun protestan Lutheran tak begitu menonjolkan Maria, namun rasa hormat atas kepatuhannya dan perannya dalam kedatangan Yesus tak pernah berkurang. Bagi gereja saat ini, Maria masih tetap jadi tokoh wanita Alkitab yang patut diteladani. Demikian beberapa fakta yang bisa kita pelajari dari cara hidup jemaat gereja mula-mula. Dan mari belajar untuk mengembalikan ibadah yang sejati kepada Tuhan. Jangan pernah mengubah tujuan penyembahan kita hanya untuk agenda-agenda duniawi kita. Sebab Tuhan memanggil gereja-Nya untuk memberitakan tentang kabar keselamatan yang dilakukannya kepada semua orang dan bangsa. Karena itulah Yesus harus jadi kepala atas setiap gereja-Nya. Sumber Halaman one nT12BSK.